Syekh Maher Al-Muaiqly menjadi salah satu sosok penting dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun 1445 H/2024 M. Ia terpilih untuk menyampaikan khotbah arafah di Masjid Agung Namira.

Materi khotbah yang ia sampaikan mirip dengan khotbah perpisahan Nabi Muhammad SAW yang terkenal ketika beliau menunaikan ibadah haji.

Dalam khutbahnya, Syekh Al-Muaiqly mengimbau agar seluruh umat Islam dapat menaati apa yang diperintahkan Allah dan menjauhi larangan-Nya demi meraih kemenangan, keselamatan serta kebahagiaan baik dunia maupun akhirat.

“Haji merupakan wujud keikhlasan beribadah kepada Allah SWT,” tegasnya.

Syekh Al-Muaiqly menggarisbawahi perlunya berpegang teguh pada lima kebutuhan, yaitu kebutuhan untuk menjaga agama, diri, pikiran, uang, dan kehormatan, dengan mengatakan bahwa hal tersebut akan mengarah pada stabilitas kehidupan, penyebaran keamanan, dan kemampuan masyarakat untuk mencapai kepentingan keagamaan dan duniawinya.

Syekh Al-Muaiqly juga turut memanjatkan doa bagi warga Palestina yang menderita akibat peperangan, agar mereka bisa kembali menjalani kehidupan yang aman dan damai.

Usai khutbah, Syekh Al-Muaiqly memimpin salat sesuai sunnah nabi dengan menjamak (manggabungkan) shalat Dhuhur dan Ashar, serta mempersingkatnya dengan satu adzan dan dua iqama.

Para peziarah mengikuti salat di dan sekitar Masjid Namira, dan kemudian mulai melaksanakan wukuf di Arafah.

sumber : Himpuh

Tags:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *